Tugu Utara, Bogor – Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat di era digital, Pemerintah Desa Tugu Utara menjalin kerjasama strategis dengan Universitas Siber Indonesia melalui program Pentahelix. Kerjasama ini berfokus pada pengembangan teknologi informasi, khususnya melalui pemanfaatan perpustakaan digital sebagai pusat literasi bagi warga desa.

Program ini bertujuan untuk memberikan akses mudah dan terjangkau ke berbagai sumber informasi desa melalui platform digital. Dengan konsep Pentahelix, kolaborasi melibatkan lima elemen penting, yaitu pemerintah desa, akademisi, Lembaga/komunitas, pelaku bisnis/usaha, dan media, untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan.

Kepala Desa Tugu Utara, Bapak Asep Ma’mun Nawawi, S.H., menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi tantangan literasi yang selama ini dihadapi masyarakat.

"Kami ingin memastikan warga Desa Tugu Utara, terutama generasi muda, pelaku usaha, penggiat pendidikan dan warga masyarakat pada umumnya, memiliki kemampuan literasi digital yang baik untuk menghadapi tantangan zaman. Perpustakaan digital ini adalah langkah awal menuju masyarakat yang melek teknologi dan informasi," ujar Bapak Asep.

Sementara itu, Wk. Rektor I bid. Akademik Universitas Siber Indonesia, Dr. Ir. Ing. Agus Trihandoyo, DEA, menjelaskan bahwa universitas akan mendukung penuh pelaksanaan program ini melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan materi pembelajaran melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

"Kami berkeinginan untuk terus memberikan kontribusi nyata melalui pengabdian kepada masyarakat. Teknologi informasi harus bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk masyarakat desa. Dengan perpustakaan digital, kami berharap masyarakat Desa Tugu Utara dapat lebih mudah mendapatkan pengetahuan dan informasi baru," katanya.

Salah satu bagian dari program ini, Universitas Siber Indonesia juga mengirimkan mahasiswa dan dosen untuk melakukan pelatihan teknologi dasar kepada masyarakat, seperti cara mengakses perpustakaan digital, mencari informasi, hingga penggunaan quiz edukatif. Pelatihan ini akan dilakukan secara berkala dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk pelaku UMKM, pelajar, dan kelompok wisata desa dan pemuda kreatif desa.

Perpustakaan digital ini nantinya akan diintegrasikan dengan berbagai sumber bacaan digital seperti e-book, jurnal ilmiah, artikel, dan quiz interaktif.

Kerjasama ini diharapkan menjadi langkah awal yang inspiratif bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan literasi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan sinergi antara desa dan universitas, Desa Tugu Utara optimis dapat menjadi contoh desa berbasis teknologi yang berdaya saing di masa depan.

Doc. Team digides tugu utara